Dalam karya pelayanan di Jakarta, saya mencatat salah satu pengalaman khusus terkait perayaan misa bagi umat. Di tengah kesibukan kuliah, selalu saja ada umat yang meminta bantuan untuk merayakan misa. Salah satu tempat special perayaan misa adalah: rumah duka.Saking sering membantu misa di rumah duka, ada umat yang memberi romonya gelar tertentu. Misalnya, umat menyebut romonya: spesialis rumah duka. Kata mereka,” abis romo sih ketemunya di rumah duka mulu”. Respon saya santai dan menimpali umat tadi dengan sebutan umat yang gak ada akhlak. Hahaha…
Sisi lain yang mungkin mengejutkan saya adalah tarif rumah duka dengan harga selangit. Kendatipun mahal, permintaan umat akan rumah duka tetap tinggi. Ketika ditanya, saya mendapat jawaban serupa: itu adalah persembahan terbaik yang dapat dilakukan keluarga. Dan pelayanan misa adalah salah satu bentuk persembahan terbaik untuk memohon keselamatan. Kadang misa dirayakan hingga 4 sampai 5 kali selama yang meninggal disemayamkan di rumah duka. Tarifnya bisa beli mobil, bro…
Harus diakui umat di Jakarta sering ‘mendewakan’ Ekaristi. Mereka sungguh percaya bahwa misa menjadi jantung kehidupan umat beriman dan sarana yang menyelamatkan. Tentu saja antusiasme umat seperti itu memberikan motivasi dalam karya pelayanan saya. Sebagai contoh, saya dituntut untuk mempersiapkan kotbah dengan baik. Kotbah yang sekurang-kurangnya meneguhkan mereka di tengah suasana dukacita. Selama membantu perayaan misa tersebut, saya sering mendapatkan respon dan testimoni positif.
Dengan respon positif umat, saya pun terdorong untuk terus melayani. Dan saya percaya Tuhan sendirilah yang menjadi fondasi dalam setiap karya pelayanan. Sebagai seorang pelayan, saya terus diminta untuk mengulang seruan dalam Injil Lukas: “Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba–hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan. ” (Lukas 17:10) TERMASUK DI RUMAH DUKA….
Inspirasi lain yang bisa dibaca:
Bagikan tulisan ini:
Penilaian dan Komentar anda: